Saturday, 27 August 2011

20:55
RAM



RAM yang merupakan singkatan dari Random Access Memory
ditemukan oleh Robert Dennard dan diproduksi secara besar – besaran
oleh Intel pada tahun 1968, jauh sebelum PC ditemukan oleh IBM pada
tahun 1981. Dari sini lah perkembangan RAM
bermula. Pada awal diciptakannya, RAM membutuhkan tegangan 5.0 volt
untuk dapat berjalan pada frekuensi 4,77MHz, dengan waktu akses memori
(access time) sekitar 200ns (1ns = 10-9 detik).



DRAM



Pada tahun 1970, IBM menciptakan sebuah memori yang dinamakan DRAM. DRAM
sendiri merupakan singkatan dari Dynamic Random Access Memory.
Dinamakan Dynamic karena jenis memori ini pada setiap interval waktu
tertentu, selalu memperbarui keabsahan informasi atau isinya. DRAM mempunyai frekuensi kerja yang bervariasi, yaitu antara 4,77MHz hingga 40MHz.







FPRAM



Fast Page Mode DRAM atau disingkat dengan FPM DRAM
ditemukan sekitar tahun 1987. Sejak pertama kali diluncurkan, memori
jenis ini langsung mendominasi pemasaran memori, dan orang sering kali
menyebut memori jenis ini “DRAM” saja, tanpa menyebut nama FPM. Memori
jenis ini bekerja layaknya sebuah indeks atau daftar isi. Arti Page itu
sendiri merupakan bagian dari memori yang terdapat pada sebuah row
address. Ketika sistem membutuhkan isi suatu alamat memori, FPM tinggal
mengambil informasi mengenainya berdasarkan indeks yang telah dimiliki.
FPM memungkinkan transfer data yang lebih cepat pada baris (row) yang
sama dari jenis memori sebelumnya. FPM bekerja pada rentang frekuensi
16MHz hingga 66MHz dengan access time sekitar 50ns. Selain itu FPM mampu
mengolah transfer data (bandwidth) sebesar 188,71 Mega Bytes (MB) per
detiknya.



Memori FPM ini mulai banyak digunakan pada sistem berbasis Intel 286, 386 serta sedikit 486.











EDORAM

Pada tahun 1995, diciptakanlah memori jenis
Extended Data Output Dynamic Random Access Memory (EDO DRAM) yang
merupakan penyempurnaan dari FPM. Memori EDO dapat mempersingkat read
cycle-nya sehingga dapat meningkatkan kinerjanya sekitar 20 persen. EDO
mempunyai access time yang cukup bervariasi, yaitu sekitar 70ns hingga
50ns dan bekerja pada frekuensi 33MHz hingga 75MHz. Walaupun EDO
merupakan penyempurnaan dari FPM, namun keduanya tidak dapat dipasang
secara bersamaan, karena adanya perbedaan kemampuan.

Memori EDO DRAM banyak digunakan pada sistem berbasis Intel 486 dan kompatibelnya serta Pentium generasi awal.









SDRAM PC66

Pada peralihan tahun 1996 – 1997, Kingston
menciptakan sebuah modul memori dimana dapat bekerja pada kecepatan
(frekuensi) bus yang sama / sinkron dengan frekuensi yang bekerja pada
prosessor. Itulah sebabnya mengapa Kingston menamakan memori jenis ini
sebagai Synchronous Dynamic Random Access Memory (SDRAM). SDRAM
ini kemudian lebih dikenal sebagai PC66 karena bekerja pada frekuensi
bus 66MHz. Berbeda dengan jenis memori sebelumnya yang membutuhkan
tegangan kerja yang lumayan tinggi, SDRAM hanya membutuhkan tegangan
sebesar 3,3 volt dan mempunyai access time sebesar 10ns.

Dengan
kemampuannya yang terbaik saat itu dan telah diproduksi secara masal,
bukan hanya oleh Kingston saja, maka dengan cepat memori PC66 ini
menjadi standar memori saat itu. Sistem berbasis prosessor Soket 7
seperti Intel Pentium klasik (P75 – P266MMX) maupun kompatibelnya dari
AMD, WinChip, IDT, dan sebagainya dapat bekerja sangat cepat dengan
menggunakan memori PC66 ini. Bahkan Intel Celeron II generasi awal pun
masih menggunakan sistem memori SDRAM PC66.







SDRAM PC100

Selang kurun waktu setahun setelah PC66
diproduksi dan digunakan secara masal, Intel membuat standar baru jenis
memori yang merupakan pengembangan dari memori PC66. Standar baru ini
diciptakan oleh Intel untuk mengimbangi sistem chipset i440BX dengan
sistem Slot 1 yang juga diciptakan Intel. Chipset ini didesain untuk
dapat bekerja pada frekuensi bus sebesar 100MHz. Chipset ini sekaligus
dikembangkan oleh Intel untuk dipasangkan dengan prosessor terbaru Intel
Pentium II yang bekerja pada bus 100MHz. Karena bus sistem bekerja pada
frekuensi 100MHz sementara Intel tetap menginginkan untuk menggunakan
sistem memori SDRAM, maka dikembangkanlah memori SDRAM
yang dapat bekerja pada frekuensi bus 100MHz. Seperti pendahulunya
PC66, memori SDRAM ini kemudian dikenal dengan sebutan PC100.

Dengan
menggunakan tegangan kerja sebesar 3,3 volt, memori PC100 mempunyai
access time sebesar 8ns, lebih singkat dari PC66. Selain itu memori
PC100 mampu mengalirkan data sebesar 800MB http://www.blogger.com/post-edit.g?blogID=6316272154508742679&postID=5290939510513800382per detiknya.

Hampir
sama dengan pendahulunya, memori PC100 telah membawa perubahan dalam
sistem komputer. Tidak hanya prosessor berbasis Slot 1 saja yang
menggunakan memori PC100, sistem berbasis Soket 7 pun diperbarui untuk
dapat menggunakan memori PC100. Maka muncullah apa yang disebut dengan
sistem Super Soket 7. Contoh prosessor yang menggunakan soket Super7
adalah AMD K6-2, Intel Pentium II generasi akhir, dan Intel Pentium II
generasi awal dan Intel Celeron II generasi awal.







DRDRAM

Pada tahun 1999, Rambus menciptakan sebuah sistem
memori dengan arsitektur baru dan revolusioner, berbeda sama sekali
dengan arsitektur memori SDRAM.Oleh Rambus, memori ini dinamakan Direct
Rambus Dynamic Random Access Memory. Dengan hanya menggunakan tegangan
sebesar 2,5 volt, RDRAM yang bekerja pada sistem bus 800MHz melalui
sistem bus yang disebut dengan Direct Rambus Channel, mampu mengalirkan
data sebesar 1,6GB per detiknya! (1GB = 1000MHz). Sayangnya kecanggihan
DRDRAM tidak dapat dimanfaatkan oleh sistem chipset dan prosessor pada
kala itu sehingga memori ini kurang mendapat dukungan dari berbagai
pihak. Satu lagi yang membuat memori ini kurang diminati adalah karena
harganya yang sangat mahal.







RDRAM PC800

Masih dalam tahun yang sama, Rambus juga
mengembangkan sebuah jenis memori lainnya dengan kemampuan yang sama
dengan DRDRAM. Perbedaannya hanya terletak pada tegangan kerja yang
dibutuhkan. Jika DRDRAM membutuhkan tegangan sebesar 2,5 volt, maka
RDRAM PC800 bekerja pada tegangan 3,3 volt. Nasib memori RDRAM ini
hampir sama dengan DRDRAM, kurang diminati, jika tidak dimanfaatkan oleh
Intel.

Intel yang telah berhasil menciptakan sebuah prosessor
berkecepatan sangat tinggi membutuhkan sebuah sistem memori yang mampu
mengimbanginya dan bekerja sama dengan baik. Memori jenis SDRAM sudah
tidak sepadan lagi. Intel membutuhkan yang lebih dari itu. Dengan
dipasangkannya Intel Pentium4, nama RDRAM melambung tinggi, dan semakin
lama harganya semakin turun.







SDRAM PC133

Selain dikembangkannya memori RDRAM PC800 pada
tahun 1999, memori SDRAM belumlah ditinggalkan begitu saja, bahkan oleh
Viking, malah semakin ditingkatkan kemampuannya. Sesuai dengan namanya,
memori SDRAM PC133 ini bekerja pada bus berfrekuensi 133MHz dengan
access time sebesar 7,5ns dan mampu mengalirkan data sebesar 1,06GB per
detiknya. Walaupun PC133 dikembangkan untuk bekerja pada frekuensi bus
133MHz, namun memori ini juga mampu berjalan pada frekuensi bus 100MHz
walaupun tidak sebaik kemampuan yang dimiliki oleh PC100 pada frekuensi
tersebut.







SDRAM PC150

Perkembangan memori SDRAM semakin menjadi –
jadi setelah Mushkin, pada tahun 2000 berhasil mengembangkan chip memori
yang mampu bekerja pada frekuensi bus 150MHz, walaupun sebenarnya belum
ada standar resmi mengenai frekunsi bus sistem atau chipset sebesar
ini. Masih dengan tegangan kerja sebesar 3,3 volt, memori PC150
mempunyai access time sebesar 7ns dan mampu mengalirkan data sebesar
1,28GB per detiknya.

Memori ini sengaja diciptakan untuk
keperluan overclocker, namun pengguna aplikasi game dan grafis 3
dimensi, desktop publishing, serta komputer server dapat mengambil
keuntungan dengan adanya memori PC150.







DDR SDRAM

Masih di tahun 2000, Crucial berhasil
mengembangkan kemampuan memori SDRAM menjadi dua kali lipat. Jika pada
SDRAM biasa hanya mampu menjalankan instruksi sekali setiap satu clock
cycle frekuensi bus, maka DDR SDRAM mampu menjalankan dua instruksi
dalam waktu yang sama. Teknik yang digunakan adalah dengan menggunakan
secara penuh satu gelombang frekuensi. Jika pada SDRAM biasa hanya
melakukan instruksi pada gelombang positif saja, maka DDR SDRAM
menjalankan instruksi baik pada gelombang positif maupun gelombang
negatif. Oleh karena dari itu memori ini dinamakan DDR SDRAM yang
merupakan kependekan dari Double Data Rate Synchronous Dynamic Random
Access Memory.

Dengan memori DDR SDRAM, sistem bus dengan
frekuensi sebesar 100 – 133 MHz akan bekerja secara efektif pada
frekuensi 200 – 266 MHz. DDR SDRAM pertama kali digunakan pada kartu
grafis AGP berkecepatan ultra. Sedangkan penggunaan pada prosessor, AMD
ThunderBird lah yang pertama kali memanfaatkannya.





DDR RAM

Pada 1999 dua perusahaan besar microprocessor
INTEL dan AMD bersaing ketat dalam meningkatkan kecepatan clock pada
CPU. Namun menemui hambatan, karena ketika meningkatkan memory bus ke
133 Mhz kebutuhan Memory (RAM) akan lebih besar. Dan untuk menyelesaikan
masalah ini maka dibuatlah DDR RAM (double data rate transfer) yang
awalnya dipakai pada kartu grafis, karena sekarang anda bisa menggunakan
hanya 32 MB untuk mendapatkan kemampuan 64 MB. AMD adalah perusahaan
pertama yang menggunakan DDR RAM pada motherboardnya.







DDR2 RAM

Ketika memori jenis DDR (Double Data Rate)
dirasakan mulai melambat dengan semakin cepatnya kinerja prosesor dan
prosesor grafik, kehadiran memori DDR2
merupakan kemajuan logis dalam teknologi memori mengacu pada penambahan
kecepatan serta antisipasi semakin lebarnya jalur akses segitiga
prosesor, memori, dan antarmuka grafik (graphic card) yang hadir dengan
kecepatan komputasi yang berlipat ganda.

Perbedaan pokok antara
DDR dan DDR2 adalah pada kecepatan data serta peningkatan latency
mencapai dua kali lipat. Perubahan ini memang dimaksudkan untuk
menghasilkan kecepatan secara maksimum dalam sebuah lingkungan komputasi
yang semakin cepat, baik di sisi prosesor maupun grafik.

Selain
itu, kebutuhan voltase DDR2 juga menurun. Kalau pada DDR kebutuhan
voltase tercatat 2,5 Volt, pada DDR2 kebutuhan ini hanya mencapai 1,8
Volt. Artinya, kemajuan teknologi pada DDR2 ini membutuhkan tenaga
listrik yang lebih sedikit untuk menulis dan membaca pada memori.

Teknologi
DDR2 sendiri lebih dulu digunakan pada beberapa perangkat antarmuka
grafik, dan baru pada akhirnya diperkenalkan penggunaannya pada
teknologi RAM. Dan teknologi DDR2 ini tidak kompatibel dengan memori DDR
sehingga penggunaannya pun hanya bisa dilakukan pada komputer yang
memang mendukung DDR2.





DDR3 RAM

RAM DDR3
ini memiliki kebutuhan daya yang berkurang sekitar 16% dibandingkan
dengan DDR2. Hal tersebut disebabkan karena DDR3 sudah menggunakan
teknologi 90 nm sehingga konsusmsi daya yang diperlukan hanya 1.5v,
lebih sedikit jika dibandingkan dengan DDR2 1.8v dan DDR 2.5v. Secara
teori, kecepatan yang dimiliki oleh RAM ini memang cukup memukau. Ia
mampu mentransfer data dengan clock efektif sebesar 800-1600 MHz. Pada
clock 400-800 MHz, jauh lebih tinggi dibandingkan DDR2 sebesar 400-1066
MHz (200- 533 MHz) dan DDR sebesar 200-600 MHz (100-300 MHz). Prototipe
dari DDR3 yang memiliki 240 pin. Ini sebenarnya sudah diperkenalkan
sejak lama pada awal tahun 2005. Namun, produknya sendiri benar-benar
muncul pada pertengahan tahun 2007 bersamaan dengan motherboard yang
menggunakan chipset Intel P35 Bearlake dan pada motherboard tersebut
sudah mendukung slot DIMM















0 comments:

Post a Comment